Home » » Unforgetable Moment

Unforgetable Moment

sudi media | January 30, 2017 | 0 komentar

Reposting:
Saat itu aku adalah seorang pemuda yang jadul, kuper (kurang pergaulan) atau yang lebih parah lagi bisa dibilang katrok. Seorang pemuda dari desa yang ingin kuliah di sebuah perguruan tinggi yang keren di kota Semarang, yang tergiur dengan megahnya kampus, yang aku lihat dari sebuah iklan di televisi. Aku ingin menjadi seseorang yang aku lihat di televisi, berdasi, rapi dan sukses.
Tak lama setelah menerima ijazah dari SMA, dengan modal tekad dan semangat aku pergi mendaftar disebuah kampus yang cukup megah pada saat itu (dan sekarang tambah megah pastinya). Saat masuk ke ruang pendaftaran aku terkesima dengan pemandangan yang cukup canggih dengan teknologinya. Segala administrasi dikerjakan dengan komputerisasi, aku tertegun sejenak melihat hal itu, maklumlah…orang kampung. Setelah mengikuti segala perintah petugas administrasi kemudian aku diberi beberapa lembar kertas yang isinya tentang jadwal masa orientasi dan jadwal perkuliahan.

Disini aku akan mencoba menceritakan “aib” dimasa lalu, yang menjadi cambuk atau titik balik penulis sehingga mencintai dunia multimedia. Dengan harapan setelah membaca tulisan ini, orang-orang khususnya murid-muridku akan terinspirasi dan berfikir bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu yang tidak mungkin, semuanya adalah mungkin. Aku akan menceritakan pengalamanku ketika belajar computer yang sebenarnya ceritanya sangat “memalukan” ini, hehehe.

Pagi itu aku bangun dari tidur, dan dengan segera aku rapikan tempat tidurku dan bergegas ke belakang untuk mengambil air wudlu untuk solat subuh. Pagi itu adalah hari pertamaku ikut perkuliahan dan salah satu mata kuliah pada hari itu adalah mata kuliah computer. Aku sangat penasaran dengan mata kuliah tersebut, karena sejak di bangku SMA aku belum pernah sama sekali mengoperasikan computer, bahkan menghidupkan saja tidak pernah. Setelah sampai di ruang perkuliahan, aku duduk didekat salah seorang teman yang kelihatannya pandai. Ternyata perkiraanku benar, dia sangat mahir ketika menjalankan (mengoperasikan) computer, sedangkan aku… memegang mouse saja tidak berani. Lalu kira-kira lima menit kemudian aku memberanikan diri untuk mengangkat mouse yang ada di meja itu. Aku gerak-gerakkan tapi panah (kursor) kok tidak bisa bergerak. Takut ketahuan dosennya, maka aku letakkan kembali mouse itu dengan pelan-pelan. Aku diam sejenak melihat teman-temanku yang sudah asyik dengan materi kuliah yang diajarkan oleh dosen. Aku menarik nafas dalam-dalam, dan dalam hati aku berkata “apa yang harus aku kerjakan?”. Tiba-tiba tanpa sengaja aku menyenggol mouse yang ada didepanku, dan aku melihat ternyata kursornya bisa bergerak. Aku berteriak dalam hati, Astagfirullah…! Ternyata kursor bisa bergerak ketika ia (kursor) menempel pada alasnya. Ya Allah…untung teman-teman di sekitarku tidak mengetahui “kebodohanku”. Waktu telah selesai, perkuliahan hari itu berakhir. Aku mendapat sebuah pelajaran berharga yaitu menggerakkan kursor dengan mouse. Aku sempat berkata dalam hati, betapa bodohnya diriku.
Tibalah waktunya ujian untuk mata kuliah computer. Aku sedikit tenang, karena aku punya bekal kemampuan untuk mengetik cepat (10 jari). Karena setelah SMP aku mengikuti kursus mengetik dengan mesin ketik manual. Setelah sampai diruang, aku duduk di dekat teman perempuan. Materi ujian saat itu adalah menyalin teks yang ada di kertas yang dibagikan dan harus persis dengan apa yang ada di kertas tersebut. Setelah diberi kertas soal, langsung saja aku ketik. Nah…akhirnya aku panik juga, aku tidak tahu cara menebalkan huruf, memiringkan huruf, mengganti font dll. Mau bertanya ke teman yang ada disampingku juga tidak enak.  Akhirnya aku menyerah…aku tidak bisa mengerjakan sampai waktu habis, dan benar juga akhirnya nilaiku jelek sekali.
Setelah kejadian itu, sedikit demi sedikit aku mulai tergerak untuk belajar computer. Aku mulai membeli buku-buku yang berkaitan dengan pendalaman ilmu computer. Sampai akhirnya aku bisa memanfaatkan sebuah program/software pengolah kata (Microsoft Word) sampai dengan mencetaknya (nge-print). Setelah itu aku tidak berhenti sampai disitu, aku mulai membeli dan membaca buku-buku yang berkaitan dengan ilmu computer. Akhirnya apa yang aku lakukan selama ini ternyata ada hasilnya. 
Sekitar tahun 2007 aku diterima mengajar di sekolah yang cukup "punya nama" di Kabupaten Demak, SMP Negeri 2 Demak. Mungkin dulu adalah mimpi membayangkan mengajar di sekolah ini. Masuk di sekolah ini dan mengajar anak-anak yang hebat. Aku mulai berfikir untuk mengembangkan kompetensiku dalam ilmu komputer tentunya, karena saat itu kemampuanku sama dengan kemampuan yang dimiliki siswaku yang baru duduk di kelas VII. Yah... aku hanya bisa mengetik dan ngeprint saja. Seperti yang pernah aku lakukan dulu, aku mulai membeli buku-buku tentang komputer sambil bertanya kepada senior-seniorku tentang ilmu komputer. Akhirnya kemampuanku di bidang ilmu komputer mengalami kemajuan. 
Pada suatu ketika aku membaca sebuah pengumuman di sebuah website tentang adanya lomba Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif. Aku sangat tertarik membaca pengumuman tersebut dan ada keinginan untuk mengikutinya. Singkat kata akhirnya saya bisa dan  Alhamdulilah…pada tahun 2011 itu aku diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk merasakan menjadi pemenang dan mendapatkan juara 1 pada ajang perlombaan pembuatan bahan ajar mandiri berbasis multimedia yng diselenggarakan oleh LPMP Jawa Tengah.
Semoga apa yang aku ceritakan ini bisa menginspirasi para pembaca terutama murid-muridku. Ketika kita belajar sesuatu untuk kebaikan, yakinlah bahwa hal itu pasti ada manfaatnya. Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkannya (man jadda wa jada). Salam Sukses.     
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sudi Media - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger